Tuesday, July 31, 2018

Makalah Perkembangan Peserta Didik masa konsepsi bayi 2 tahun


Masa Konsepsi Bayi 2 Tahun

Masa Konsepsi Bayi di usia 2 tahun adalah masa dimana bayi berada dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Selama beberapa bulan masa bayi, ketidakberdayaan itu berangsur-angsur menurun. Dari hari kehari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal masa bayi.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang Masalah
Masa bayi, atau yang disebut dengan istilah neonatus (dari kata newdan natal), infancy, babyhood, atau baby merupakan masa yang sangat penting. Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama dari pasca natal. Masa bayi ini disebut juga sebagai periode vital, karena kondisi fisik dan psikologis bayi merupakan fondasi yang kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.
Pada saat dilahirkan, bayi berada dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Selama beberapa bulan masa bayi, ketidakberdayaan itu berangsur-angsur menurun. Dari hari kehari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal masa bayi.


1.2.      RUMUSAN MASALAH


A. Bagaimana perkembangan fisik pada bayi ?

B. Bagaimana perkembangan kognitif pada bayi ?

C. Bagaimana perkembangan psikososial pada bayi ?

1.3.      Tujuan Penulisan
1.3.1.   Untuk mengetahui masa perkembangan bayi 2 tahun.
1.3.2.   Untuk mengetahui apa saja perkembangan pada bayi 2 tahun.
1.3.3.   Untuk mengetahui perkembangan fisik, kognitif, psikososial pada bayi 2 tahun.



BAB II
PEMBAHASAN
Tahapan Tumbuh Kembang
  1. Tahap tumbuh kembang usia 0-2 tahun, terbagi atas :
ü  Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9 minggu sampai lahir),
ü  Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun)


TAHAP TUMBUH KEMBANG USIA 0-2 TAHUN
  1. Masa Pranatal
           Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :
a.    Fase Embrio.
b.    Fase Fetus.
2. Masa Pascanatal
         Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase berikut :
A. Masa Neonatus (0-28 hari)
       Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
 B. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)
         Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu :
Ø   Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
Ø  Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi badan tidak mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur.
Ø    Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.

C. Masa Anak (1-2 tahun)
       Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm. Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu, termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai 4x berat badan lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi badan orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.
Perkembangan-perkembangan yang terjadi pada bayi dua tahun terdiri dari tiga bagian, yaitu:

A. Perkembangan Fisik

Selama dua tahun pertama, perkembangan fisik bayi berlangsung sangat signifikan. Perkembangan-perkembangan fisik pada bayi dua tahun ini meliputi;

1. Tinggi dan berat badan

Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inchi atau 50 cm dengan berat 3,4 kg. Segera setelah bayi menyesuaikan diri dengan kegiatan makan melalui cara menghisap, menelan dan mencerna, fisiknya bertumbuh dengan cepat. Selama berbulan-bulan pertama kehidupannya, berat badan bayi bertambah sekitar 5 hingga 6 ons per minggu. Pada usia 4 bulan, berat badan mereka naik 2 kali. Pada tahun kedua kehidupannya, rata-rata pertumbuhan bayi mengalami perlambatan. Pada usia 2 tahun, berat bayi mencapai sekitar 13 hingga 16 kg dengan tinggi sekitar 32 hingga 35 inchi.
2. Rangkaian tingkah laku dan keadaan bayi

Perkembangan refleks dan fungsi motorik pada bayi memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks. Dengan tingkah laku yang kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai makhluk biologis dapat bertahan hidup. Pola tingkah laku dan keadaan bayi meliputi tiga hal yang dapat dilihat melalui uraian dibawah ini: 

I.Siklus tidur dan bangun 


Ø  6 – 7 bulan : tidur sepanjang malam tanpa bangun

Ø  12 bulan : 50% waktu dihabiskan untuk tidur 

II.Tingkah laku toiletting 


Ø  2 bulan : bayi BAB 2 kali sehari

Ø  4 bulan : interval makan dan BAB bisa diramalkan 

III.Tingkah laku makan dan minum 

Ø  Noenatal : bayi makan 7 – 8 kali sehari

Ø  1 bulan : bayi makan 5 – 6 kali sehari

Ø  2 bulan : makan makanan padat

Ø  12 bulan : makan 3 kali sehari 

3. Perkembangan refleks

Pada masa bayi, terlihat gerakan-gerakan sontan yang disebut refleks. Gerakan refleks disebabkan oleh dorongan yang datang dari luar berbentuk perangsang. Perangsang itu menimbulkan reaksi yang seperti mata berkedip karena silau, batuk jika salah telan, muntah jika merasa pahit dan sebagainya. Reaksi-reaksi tersebut digolongkan menjadi 2 bagian;

a. Reaksi yang bersifat positif. Misalnya gerakan untuk menyatakan rasa puas, ia mengisap-isap jika mulutnya tersentuh tetek ibunya.

b. Reaksi negatif. Gerakan yang dikalukan untuk menolak perangsang yang tidak menyenangkan, misalnya meludah kalau merasa pahit.

c. Reaksi spontan (aksi), yakni gerakan-gerakan bayi yang tidak disebabkan oleh adanya rangsangan yang datang dari luar dirinya. Tetapi gerakan tersebut dilakukan karena kehendaknya sendiri karena dorongan dari dalam dirinya (inside). Seperti sendirian tanpa sebab menggerakkan tangan, kaki, kepala menggelepan, dan lain-lain.
4. Perkembangan keterampilan motorik

Keterampilan motorik merupakan gerakan-gerakan yang terjadi pada bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat, dan akurat. gerakan-gerakan ini dimotori dengan kerjasama antara otot, otak, dan saraf-saraf. Keterampilan motorik ini dapat dikelompokkan menurut otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu;

a. Keterampilan motorik kasar (gross motor skill), Meliputi kegiatan-kegiatan otot besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Sejumlah peristiwa penting motorik kasar terjadi pada kira-kira usia 12 hingga 13 bulan.

b. Keterampilan motorik halus (fine motor skill), Meliputi gerakan yang lebih halus dibandingkan dengan gerak motor kasar, dan mencakup keterampilan seperti kecekatan jari. Sejumlah peristiwa penting motorik halus terjadi pada masa bayi, diantara perkembangan keterampilan meraih dan menggenggam.

5. Perkembangan sensori dan persepsi

Bayi yang baru lahir telah dilengkapi peralatan pengumpul informasi yang disebut dengan indra (sense) atau sistem sensorik yang meliputi penglihatan (mata), pendengaran (telinga), sentuhan (kulit), kecapan (lidah), dan penciuman (hidung).

a. Sensasi dan persepsi

Sensasi terjadi ketika informasi melakukan kontak dengan penerimaan sensor. Dan persepsi merupakan interpretasi atas apa yang dirasakan.

b. Persepsi visual

Penelitian Fantz memperlihatkan bahwa bayi lebih senang pada pola bergaris daripada potongan benda/piringan berwarna cerah. Hal ini memperlihatkan bahwa bayi yang baru lahir memiliki pemahaman visual. Penglihatan bayi yang baru lahir kira-kira 20/600 pada bagan Snellen; pada usia 6 bulan, penglihatan meningkat hingga sekurang-kurangnya 20/100 pada skala yang sama.

6. Perkembangan otak

Seiring dengan bayi berjalan, berbicara, berlari, menggoyangkan kerincingan, tersenyum dan cemberut, maka otaknya akan mengalami perubahan secara tajam. Setelah dilahirkan dan pada masa awak bayi, 100 milyar neuron diotaknya hanya saling terhubung secara minimal.
Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, badannya telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf per menit. Jadi pada saat dilahirkan, bayi kemungkinan telah memiliki sel-sel otak yang akan dimiliki sepanjang hidupnya. Namun sel-sel otak tersebut belum matang dan jaringan urat saraf masih lemah. Oleh sebab itu segera setelah lahir hingga usia 2 tahun, sel-sel otak yang belum matang dan jaringan urat saraf yang masih lemah itu terus tumbuh dengan cepat dan dramatis mencapai kematangan, seiring dengan pertumbuhan fisiknya. Pada saat lahir, berat otak bayi seperdelapan dari berat totalnya atau sekitar 25% dari berat otak dewasanya, maka pada ulang tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75% dari otak dewasanya.

B. Perkembangan Kognitif

Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh pikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan perssepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses Psikologi yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya. 


1. Perkembangan kognitif menurut pandangan Piaget

Piaget merupakan salah seorang pakar psikologi swiss yang banyak mempelajari kognitif anak. Ia meyakini bahwa anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri.
Lebih jauh dari itu, piaget juga meyakini bahwa pemikiran anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari bayi hingga dewasa. Kemampuan ini bersumber dari tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dari lingkungan serta adanya pengorganisasian struktur berpikir.


2. Perkembangan kognitif menurut pandangan kontemporer

Dengan menggunakan taknik-teknik eksperimental yang sangat maju, telah lahir sejumlah hasil penelitian baru tantang perkembangan kognitif bayi dan diantara hasil penelitian baru tersebut, merekomendasikan agar teori perkembangan piaget dimodifikasi secara mendasar. Karena sejumlah penelitian terbaru menunjukan bahwa beberapa kemampuan kognitif anak muncul lebih awal daripada yang dirumuskan oleh piaget dan perkembangan mereka selanjutnya lebih panjang daripada yang diperkirakannya.
Pandangan kontemporer ini kemudian juga mendapat sokongan yang penting dari para pakar psikologi pemrosesan informasi. Kalau piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif bayi baru tercapai pada pertengahan tahun kedua, maka para pakar ini percaya bahwa perkembangan kognitif,telah dimiliki lebih bayi lebih awal. 


3. Perkembangan persepsi

Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti, dan menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya.
Menurut pandangan kontemporer, persepsi berkembang melalui proses secara bertahap sejak lahir hingga meninggal. Sejumlah hasil penelitian terbaru tentang perkembangan persepsi bayi menunjukan bahwa kemampuan-kemampuan persepsi bayi telah berkembang sejak awal-awal kehidupannya.


4. Perkembangan konsepsi

Menurut chaplin (2002), konsepsi adalah proses penggambaran ide atau proses berpikir.
Peneliti-peneliti kontemporer percaya bahwa bayi lahir dengan membawa kemampuan-kemampuan konsepsi atau telah telah memperoleh sejak awal perkembangan mereka.

5. Perkembangan memori

Menurut chaplin (2002), memori adalah keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. Memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk belajar dari individu melibatkan memori.,
Berbeda dengan pandangan para pakar psikologi terdahulu yang menganggap bahwa bayi tidak dapat menyimpan memori sampai mereka memiliki ketrampilan berbahasa yang diperlukan untuk membentuk memori itu dan mengingatnya, maka pandangan kontemporer percaya bahwa kemampuan memori bayi telah mulai berkembang jauh lebih awal dan bahkan sebelum kelahirannya.


6. Perkembangan bahasa

sesungguhnya bayi sudah menunjukan kemampuan khusus berbahasa, termasuk menyeleksi perhatian, membedakan suara, meniru aspek-aspek pembicaraan, mensinkronkoan gerakan dengan nada suara dan lebih khusus lagi kemampuan memahami fonem. Bayi yang berusia 1 bulan, dapat dengan mudah membedakan antara bunyi yang sama dengan fonem yang berbeda, dan anak-anakdengan cepat dapat mempelajari fonem mana yang relevan dengan bahasanya. 


C. Perkembangan Psikososial

Perkembangan Psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan keperibadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Masa bayi adalah masa ketika anak-anak mulai berjalan, berpikir, berbicara dan merasakan sesuatu. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhan bayi masih sangat tergantung pada pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sebab, sejak lahir pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. 
Dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya adalah:


1. Perkembangan Emosi

Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak (seperti senyuman atau ringisan).Ekpresi emosional terlibat dalam hubungan pertama yang terjadi pada bayi. Kemampuan bayi untuk mengkomunikasikan emosi memperbolehkan interaksi yang harmonis dengan pengasuh mereka dan awal dari sebuah ikatan emosional diantara mereka.Untuk dapat memahami secara pasti mengenai kondisi emosi bayi adalah sangat sukar, sebab informasi mengenai aspek emosi yang subjektif hanya dapat diperoleh dengan cara intropeksi, sedangkan bayi ( sesuai dengan usianya yang masih sangat muda) tidak dapat menggunakan cara tersebut dengan baik. Beberaapa para ahli memahami kondisi emosi bayi melalui ekspresi tubuh dan wajah,
Untuk mengetahui apakah bayi benar-benar mengekspresikan emosi tertentu, Corral Izard telah mengembangkan suatu sistem pengkodean ekspresi wajah bayi yang berkaitan dengan emosi tertentu yang dikenal dengan sebutan Miximally Discriminative Facial Movement Coding System (MAX). Berdasarkan sistem klasifikasi Izard, diketahui beberapa ekpresi emosi selama masa bayi, yaitu: kegembiraan tertawa diekspresikan pada usia 4 bulan, ketakutan pada usia 5-8 bulan, dan emosi-emosi yang lebih rumit seperti rasa malu, rasa bersalah, kebingungan, cemburu, dan kebanggaan diekspresikan selama anak belajar berjalan.


2. Perkembangan Temperamen

Temperamen adalah perbedaan kualitas dan intensitas respon emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu dan pada semua situasi, yang dipengaruhi oleh interaksi antara pembawaan, kematangan dan pengalaman.
Sejak lahir bayi memperlihatkan berbagai aktifitas individual yang berbeda-beda. Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki dan mulutnya tanpa henti-hentinya, tetapi bayi yang lain terlihat lebih tenang. Dari perbedaan ini Alexander dan Stella Chess melakukan penelitian dan mengklasifikasi tempermen kedalam tiga pola dasar, pertama anak yang mudah (easy child), anak ini umumnya dalam suasan hati yang positif, cepat membangun rutinitas teratur pada masa bayi, dan mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, kedua anak yang sulit (diffucult child), anak ini bereaksi secara negatif dan sering menangis, terlibat rutinitas sehari-hari yang tidak teratur, dan lambat untuk menerima perubahan, ketiga anak yang sulit untuk ramah (slow-to-warm-up child), anak ini memiliki tingkat aktivitas rendah, seseorang yang agak negatif, dan menunjukkan intensitas suasana hati yang rendah. Pola-pola temperamen tersebut merupakan suatu karekteristik tetap sepanjang masa bayi dan anak-anak yang akan dibentuk dan diperbaharui oleh pengalaman anak dikemudian hari.


3. Perkembangan Attachment

Attachment adalah suatau hubungan yang psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan rentang tertentu. Seoarang bayi yang baru saja lahir memiliki perasaan sosial, yakni kecendrungan alami untuk berintrsksi dan melakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Hal ini berkaitan dengan kondisi bayi yang sangat lemah pada saat lahir, sehingga ia sangat membutuhkan pengasuhan dari orang lain dalam mempertahankan hidupnya. Oleh sebab itu tidak heran kalau bayi dalam semua kebudayaan mengembangkan kontak dan ikatan sosial yang kuat dengan orang yang mengasuhnya, terutama ibunya.
Para ahli riset dan klinis lebih menaruh pada dua jenis ikatan, yaitu keterkaitan dengan orang tua, orang yang dekat dengan orang tua dan keterkaitan dengan anak-anak. Menurt J. Bowlby, pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu keterkaitan. Secara biologis, bayi yang baru lahir diberi kelengkapan untuk memperoleh perilaku keterkaitan dengan ibunya. Bowlby juga mengidentifikasi tahap perkembangan attachment pada bayi, terbagi menjadi empat tahap:
I. Indiscriminate Sociability (0-2 bulan), pada tahap ini bayi tidak membedakan antara orang-orang dan merasa tenang, atau meneriama dengan senang orang yang dikenal dan tidak dikenal.

II. Attachment in the makin (3-7), pada tahap ini bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal.

III. Specifc, clear-curt attachment(8-24), pada tahap ini bayi telah mengembangkan keterkaitan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis ketika berpisah dengannya.

IV. Goal-coordinated partenerships (24-seterusnya), pada tahap ini bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dari ibu atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lama. 


4. Perkembangan Rasa Percaya

Sesuai dengan perkembangan psikososial erikson, tahun-tahun pertama kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (turst), dan rasa tidak percaya (misturst). Erikson membagi rasa percaya ke dalam tiga aspek:

a. Bahwa bayi belajar percaya padakesamaan dan kesimnambungan dari pengasuh diluarnya

b. Bahwa bayi percaya diri dan dapat dipercaya pada kemampuan organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorongan-dorongan

c. Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga pengasuh tak perlu waspada dirugikan.
Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat dalam kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur, dan kemudahan buang air besar. Bayi yang memiliki rasa percaya diri pada dirinya cenderung memiliki rasa aman dan percaya diri untuk mengekplorisasi lingkungan yang baru. Sebaliknya bayi yang tidak memiliki rasa tidak percaya, cenderung tidak memiliki harapan-harapan positif, rasa percaya diri bukan hanya muncul dan selesai begitu saja selama tahun-tahun pertama kehidupan bayi saja, melainkan akan muncul kembali pada tahap-tahap perkembangan berikutnya. 

5. Perkembangan Otonomi

Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai, dan menentukan dirinya sendiri. Otonomi dibangun di atas perkembangan kemampuan mental dan kemampuan motorik. Pada tahap ini bayi tidak hanya dapat berjalan, tetapi mereka juga dapat memanjat, membuka dan menutup, menjatuhkan, menolak dan menarik, memegang dan melepaskan. Bayi merasa bangga dengan prestasi ini dan ingin melakukan segala sesuatu sendiri.
Dengan demikian, setelah memperoleh kepercayaan dari pengasuh mereka, bayi mulai menemukan bahwa perilaku mereka adalah mereka sendiri. Mereka mulai menyatakan rasa mandiri atau otonomi mereka. Perkembangan otonomi pada balita memberi dorongan untuk menjadi individu yang mandiri, yang dapat memiliki dan menentukan masa depan mereka sendiri.



BAB III
ANALISIS

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode yang baru lahir dua minggu. Masa bayi adalah dasar kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku dan ekspresi emosi terbentuk. Masa bayi adalah masa perubahan berjalan cepat dan masa berkurangnya ketergantungan pada orang lain seperti bayi duduk, dan mengerakkan barang. Ciri khas masa ini adalah anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak fisik dan belajar berbicara. 
Pengajaran sopan santun sejak bayi mulai belajar bicara sangat penting untuk pembinaan ahlaknya kelak jika dia dewasa. Pada fase ini bayi diusahakan tetap disusui ibunya karena merupakan makanan penting, menjaga dari penyakit, dan berkembangnya kesehatan bayi. Kasih sayang ibu melalui penyusuan memiliki pengaruh besar dalam pembentukan pribadi anak, dimana dia merasa tentram dan aman tidak gelisah.


BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Kekurangan dan kelemahan dalam makalah adalah suatu keniscayaan dan menjadi sifat dasar manusia yang jauh dari sempurna. Maka, masukan, sanggahan, dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini di masa mendatang.












DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dan Drs. Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta; PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 887

Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2009, cet. V

King, Laura, A. terj; Brian Marwensndy, The Science of Psychology: An Appreciative View (Psikologi Umum Sebuah Pengantar Apresiatif), Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

L, Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2005, cet. V

Santrock, John W. Masa Perkembangan Anak, Jakarta: Salemba Humanika, 2011 


Drs. Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet. V, hlm. 26

Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta; PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 887


Laura, A. King, terj; Brian Marwensndy, The Science of Psychology: An Appreciative View (Psikologi Umum Sebuah Pengantar Apresiatif), (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm. 157

John W. Santrock, Masa Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), hlm. 291 

Desmita, 2006, Psikologi Perkembangan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya,

Monday, July 30, 2018

Bagian Bagian Utama Motor Bensin

Bagian Bagian Utama Motor Bensin

Cylender Head
1. Kepala Silinder/Cylinder Head
          Pada bagian atas mesin kita akan menemui komponen bernama cylinder head atau kepala silinder. Fungsinya sebagai ruang bakar atau tempat terjasdinya pembakaran sekaligus sebagai housing bagi beberapa komponen.


          Kepala silinder umumnya berbentuk persegi panjang dengan beberapa lubang. 


Lubang-lubang itu fungsinya sebagai saluran oli dan water jacket. Sehingga sistem pendinginan dan pelumasan bisa di transfer ke atas mesin.


Didalam Cylinder head juga terdapat beberapa komponen antara lain :
  • Busi, fungsinya untuk memercikan bunga api saat langkah usaha.
  • In/Ex Valve, berfungsi sebagai pintu keluar masuk udara dari dalam mesin.
  • Pegas katup, fungsinya untuk menjaga katup tetap tertutup.
  • Camshaft, berfungsi untuk mengatur pembukaan katup pada setiap silinder. Camshaft ini terdapat pada mesin tipe OHC/DOHC.
  • Camshaft Sprocket gear, komponen ini berupa roda gigi yang akan menerima moment putaran dari crankshaft dan diteruskan camshaft.
  • Intake manifold, komponen ini berfungsi sebagai lorong udara yangnakan dimasukan ke mesin,
  • Exhaust manifold, komponen yang berfungsi sebagai lorong gas sisa pembakaran dari mesin.
Blok Silinder
2. Blok Silinder
           Komponen ini juga berbentuk kubis, namun terdapat banyak penyesuaian sehingga terdapat banyak coakan dan lekukan. Fungsi blok silinder bermacam-macam, komponen ini berfungsi sebagai tempat piston melakukan pergerakan. Selain itu blok silinder juga berfungsi sebagai penopang          seluruh bagian mesin.

           Komponen ini umumnya terbuat dari baja tuang, yang dapat bertahan pada suhu tinggi tanpa memuai. Kita tahu ketika mesin bekerja maka suhunya bisa mencapai 100°C. Sehingga logam yang digunakan juga harus memiliki titik pemuaian yang tinggi. untuk itu biasanya blok silimder tidak dibuat murni dari baja namun terdapat campuran logam lain.


Komponen yang menempel pada blok mesin antara lain :
  • Linner, komponen yang terbuat dari aluminium yang terletak pada dinding silinder. Fungsinya sebagai lapisan untuk pergerakan piston.
  • Water jacket, sebuah lubang yang saling terhubung didalam blok mesin. Bertujuan sebagai tempat sirkulasi air pendingin.
  • Timing Chain Asy, fungsinya sebagai rangkaian roda gigi yang akan menghubungkan putaran engkol dengan camshaft.
  • Crankshaft Pulley, fungsinya sebagai pemutar komponen lain seperti waterpump atau kipas pendingin.
  • Water pump, berfungsi untuk memompa aliran air pendingin didalam water jacket.

Piston
3. Piston dan Connecting rod
          Piston adalah komponen utama dalam motor pembakaran dalam. Komponen ini sering dijadikan icon motor bakar karena proses kerja mesin sangat dipengaruhi komponen ini.

          Piston berfungsi untuk mengubah volume silinder. Artinya saat piston bergerak ke atas maka volume didalam mesin mengecil. Sementara ketika piston bergerak ke bawah, volume silinder kembali membesar. Prinsip inilah yang mengawali siklus kerja motor pembakaran dalam.


Sementara Connecting rod adalah sebuah logam batangan yang akan menghubungkan gerakan piston ke poros engkol. Connecting rod terbuat dari baja khusus yang tahan terhadap tekanan yang tinggi.

Untuk piston umumnya terbuat dari paduan logam aluminium yang selain kuat, juga harus tahan terhadap panas yang super tinggi. Diameter piston, dibuat jauh lebih kecil dari pada diameter linner. Tujuannya agar tidak seret saat piston mengalami pemuaian.

Untuk memaksimalkan tekanan kompresi, dibuatlah tiga buah ring antara lain ;

Ring Kompressi, pada sebuah piton terdapat dua ring kompresi yang akan merapatkan gap antara piston dengan linner.
Ring oli, ring ini akan menyapu oil film yang menempel pada oermukaan linner, sehingga tidak ada oli yang masuk ke ruang bakar.

Poros Engkol
4. Poros engkol
          Crankshaft berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan putaran. Prinsip kerjanya seperti anda mengayuh sepeda. Kaki anda diibaratkan sebagai connecting rod. Sementara pedal kayuhan, diibaratkan crankshaft. Dari situlah gerakan putar mesin terjadi.

         Crankshaft pada mesin multiple cylinder, umumnya dilengkapi dengan komponen weight balance. Komponen ini berfungsi sebagai pemberat agar putaran mesin stabil dan juga sebagai alat untuk menyebarkan oli dari dalam carter.


Bahan penyusun poros engkol sama seperti connecting rod, namun terdapat lapisan aluminium pada pin engkol. Lapisan ini akan berhubungan langsung dengan dudukan dan big end connecting rod.

Carter
5. Carter/Oil pan
         Komponen ini terletak pada bagian bawah mesin. Fungsinya tentusaja sebagai bak oli atau tempat menampung oli mesin. Ketika mesin bekerja, pompa oli akan menyalurkan oli dari dalam carter ke seluruh bagian mesin.

         Sehingga fungsi carter juga cukup penting. Namun permasalahan yang sering terjadi adalah kebocoran pada persambungan antara blok mesin dan oil pan. Hal ini terjadi karena umumnya carter terbuat dari seng, sehingga permukaannya pun bisa tidak rata.

Penggunaan lem jenis sealant atau threebond akan mengatasi hal seperti ini.

Fly Wheel
6. Flywheel

           Komponen terakhir yang disebut Fly Wheel atau biasa disebut roda gaya atau roda gila, terletak pada bagian belakang mesin. Fungsinya cukup penting khususnya pada mesin silinder ganjil (1 atau 3). Komponen ini akan menstabilkan putaran mesin dengan cara menyimpan sebagian energi mesin ketika langkah usaha.

           Prinsip kerjanya, ketika mesin berputar maka flywheel ikut berputar. Flywheel terbuat dari besi, sehingga mirip pemberat. Namun pada pemberat ini justru timbul gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini akan terus mendorong flywheel tetap berputar. Sehingga akan timbul momentum putaran. Moment ini digunakan ketika mesin masuk langkah kompresi.


Selain itu, flywheel juga berfungsi untuk menghidupkan mesin. Alasanya, motor starter akan menghidupkan mesin melalui roda gigi flywheel. Keberadaan flywheel memang sangat penting pada mesin. Namun flywheel yang memiliki pemberat umumnya hanya terdapat pada mesin silinder ganjil dan bertransmisi manual.


Sementara pada mesin 4 silinder bertransmisi otomatis, putaran mesin telah stabil karena memiliki jumlah silinder sesuai dengan langkah kerja mesin. Sehingga tidak memerlukan pemberat.


Selain komponen diatas, masih terdapat banyak komponen pada mesin bensin yang tidak disebutkan. Namun komponen diatas merupakan komponen utama yang berhubungan langsung dengan kinerja mesin. Nama komponen tambahan pada mesin bensin antara lain ;